Thursday, 1 December 2016

Tugas Rancang Bangun Jaringan Kelas XI

  1. Jelaskan pengertian jaringan ethernet
  2. Sebutkan fungsi bridge, router, repeater dan switch
  3. Jelaskan pengertian alamat unicast, broadcast, multicast dan alamat IP
  4. Jelaskan pengertian protokol TCP/IP dan UDP
  5. Sebutkan layanan-layanan pada ISP
  6. Jelaskan peran teknisi meja bantu (help desk)
  7. Sebutkan contoh survey untuk merencanakan jaringan sebuah warnet
  8. Sebutkan fungsi pengkabelan terstruktur
  9. Tentukan subnet, network dan broadcast IP address berikut:
  • 172.16.207.200/26
  • 172.16.20.100/28
10. Sebutkan dan jelaskan fitur jaringan perangkat

silahkan jawaban dikirim melalui email

Wednesday, 30 November 2016

Tugas Rancang Bangun Jaringan Kelas XI


  1.  Silahkan lakukan koneksi ke ISP yang biasa kalian gunakan.
  2. Gunakan koneksi tersebut untuk mengirim email.
  3. Gunakan email kalian sendiri-sendiri untuk mengirim email ke alamat dan isinya sebagai berikut:
  4. Alamat: watiaja26@gmail.com
Isi.    : Tugas RBJ XI
Nama:
Kelas :

Monday, 28 November 2016

Tugas Jaringan Dasar Kelas X

1. Sebutkan keunggulun dari TCP/IP!
2. Sebutkan dan jelaskan layer-layer pada protokol TCP/IP!
3. Sebutkan dan jelaskan beberapa tugas penting internet layer!
4. Sebutkan dan jelaskan fungsi penting dari transport layer!
5. Jelaskan pengertian dari Internet Protokol!
6. Sebutkan dan jelaskan sifat dari protokol IP
7. Jelaskan pengertian IP Address!
8. Sebutkan langkah-langkah seting wireless Ad Hoc!
9. Sebutkan langkah-langkah seting IP address di windows!
10.Sebutkan langkah-langkah mengecek konektifitas jaringan diwindows!

DIKUMPULKAN HARI INI JUGA!

Tugas Materi Pointer Pemrograman Dasar Kelas XI

1. Sebutkan pengertian pointer dan sebutkan bentuk deklarasinya
2. Jelaskan yang dimaksud dereference operator
3. Jelaskan apa yang dimaksud Garbage collector
4. Jelaskan apa yang dimaksud JVM
5. Sebutkan dan jelaskan algoritma-algoritma pointer java

Silahkan materi dilihat dan diunduh di Link:POINTER JAVA

Tuesday, 15 November 2016

Materi Struktur Pengalamatan

Materi Struktur Pengalamatan Rancang Bangun Jaringan Kelas XI dapat didownload pada link Struktur Pengalamatan

Materi Perencanaan Jaringan

Materi Perencanaan Jaringan untuk Rancang Bangun Jaringan Kelas XI dapat didownload di link berikut:
Perencanaan Jaringan

Tuesday, 25 October 2016

INTERAKSI SERVER-KLIEN

Materi Rancang Bangun Jaringan Kelas XI
Materi KD 4 Interaksi Server-Klien dapat didownload pada link berikut:
INTERAKSI SERVER-KLIEN

Monday, 24 October 2016

4. Media Jaringan

Media Jaringan 

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah komputer baik hardware maupun software, yaitu minimal dua buah komputer, Network inteface card, serta perangkat lain seperti hub, repeater, router, bridge, file server, dan media tranmisi.
Media  transmisi  yang  digunakan  jaringan  komputer  sebagai  sarana penghubung  ada  dua  macam,  yaitu  sebagai  berikut.

A. Media Transmisi menggunakan Kabel (Wired Network) 
Hampir  semua  jaringan  komputer  yang  ada  saat  ini  menggunakan  kabel sebagai  media transmisi.  Media  transmisi ini  memiliki  keterbatasan  jangkauan  dan tidak efisien karena banyak memakai tempat untuk jaringan kabel. Jaringan kabel ini  biasanya  digunakan  dalam  area  lokal, misalnya  dalam  satu  gedung  atau antargedung  dalam  satu lembaga  pendidikan.  Bila  sumber  data  dan  penerima memiliki  jarak  yang  tidak  terlalu  jauh,  kabel  memang  dapat  digunakan  sebagai media  transmisi.  Kabel  yang  sering  digunakan  sebagai media transmisi antara  lain  sebagai  berikut.
1.Twisted Pair
2. Coaxiax
3.Serat optic,dll

B. Medi Transmisi tanpa Kabel(WirelessNetwork) 
Media  transmisi  tanpa  kabel  merupakan  komunikasi  data  dalam  jaringan komputer yang  tidak  memanfaatkan  kabel  sebagai  media  transmisi,  melainkan berupa  gelombang  elektromagnetik.  Jaringan  tanpa  kabel  ini  memberikan keunggulan  kepada  pemakai  untuk  dapat  mengakses  setiap  saat  di  mana  pun berada.  Sedangkan  kekurangan media transmisi ini  adalah  kemampuan  transfer  data  lebih  kecil dibandingkan  dengan  jaringan  kabel.  Pada  media  transmisi  ini,  masih  sering terjadi gangguan sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan data. Jika sumber data  dan  penerima  data  jaraknya  cukup  jauh  atau  medannya  sulit,  maka  dapat digunakan  media  transmisi  radiasi  elektromagnetik  yang  dipancarkan  melalui udara  terbuka berupa:
1. Gelombang Mikro
2. Gelombang radio,dll

Media Transmisi menggunakan Kabel (Wired Network)
Kabel Twisted Pair 
1. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) 
Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) merupakan sepasang kabel yang ditwist/dililit satu sama lain dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik yandapat terdiri dari dua, empat atau lebih pasangan kabel (umumnya yang dipakai dalam jaringan komputer terdiri dari 4 pasang kabel / 8kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 Mbps sampai dengan100 Mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek yaitu maximum 100m. 
Terdapat 7 kategori kabel UTP :
1. Category (CAT) 1 Digunakan untuk telekomunikasi telepon yaitu transmisi suara analog dan tidak sesuai untuk transmisi data.
2. Category (CAT) 2 Jenis UTP ini dapat melakukan transmisi data dan transmisi suara digital dengan kecepatan sampai 4 Mbps.
3. Category (CAT) 3 Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi data digital dengan kecepatan sampai dengan 10 Mbps.
4. Category (CAT) 4 Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi data digital dengan kecepatan sampai dengan 16 Mbps.
5. Category (CAT) 5 Merupakan jenis yang paling popular dipakai dalam jaringan komputer di dunia pada saat ini. Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi data digital dengan kecepatan sampai dengan 100 Mbps.
     Category (CAT) 5Se Merupakan jenis yang paling popular dipakai dalam jaringan komputer di dunia pada saat ini. Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi data digital dengan kecepatan sampai dengan 250 Mbps.

2. Kabel Shielded Twisted Pair (STP)
Secara fisik kabel shielded sama dengan unshielded tetapi perbedaannya sangat besar dimulai dari kontruksi kabel shielded mempunyai selubung tembaga atau alumunium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi gangguan elektrik. Kekurangan kabel STP lainnya adalah tidak samanya standar antar perusahaan yang memproduksi dan lebih mahal dan lebih tebal sehingga lebih susah dalam penanganan fisiknya.

3. Kabel Coaxial
Kabel coaxial terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi.Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga.Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel. Beberapa jenis kabel coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.

Demikian media transmisi jaringan menggunakan kabel
Untuk lebih lengkapnya, silahkan download materi berikut: Jaringan Dasar

Tuesday, 30 August 2016

Cara konfigurasi OSPF

Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.
OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki  kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.
Cara Kerja OSPF
Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF: 
  • Setiap router membuat Link State Packet (LSP)
  • Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.
  • Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua neighbour berdasarkan cost routing.
  • Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP  ke DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6
  • LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek.
Konfigurasi OSPF - Backbone Area
OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan. Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area.
OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya:
  • Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) -> Bertanggung jawab mendistribusikan informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-Area HARUS terhubung dengan backbone secara logikal.
  • Standart/Default Area -> Merupakan sub-Area dari Area 0. Area ini menerima LSA intra-area dan inter-area dari ABR yang terhubung dengan area 0 (Backbone area).
  • Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise external route (digantikan default area).
  • Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan default route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan external route dari router yang masih dalam 1 area.


Studi Kasus
Kali ini kita akan mencoba melakukan implementasi untuk konfigurasi Backbone - Area 0 pada OSPF. Adapun langkah-langkahnya cukup mudah. Disini kami mempunyai 3 router dengan masing-masing router memiliki jaringan LAN. Kita akan mencoba supaya setiap jaringan LAN pada ketiga router tersebut bisa saling komunikasi tanpa kita tambahkan rule static route secara manual. Untuk gambaran topologi bisa dilihat pada tampilan berikut. 



Konfigurasi dari setiap router juga sama tidak ada perbedaan. Langkah awal kita masuk pada menu Routing -> OSPF -> Network. Kemudian tambahkan network yang terdapat di router.
 



OSPF Networks - Router Pertama
 

 


OSPF Networks - Router Kedua 

 

OSPF Networks - Router Ketiga 
Setelah kita menambahkan network pada masing-masing router, jika kita melihat pada OSPF -> Interfaces maka secara otomatis akan muncul interface router dimana network tersebut terpasang. Dengan kita menambahkan network itu secara otomatis pula OSPF pada masing-masing router telah aktif. 
Pada menu IP -> Routes juga akan ditambahkan secara dinamis rule routing baru dengan flag
 DAo (Dinamic, Active, Ospf). 



Nah, sampai pada langkah ini seharusnya jika kita melakukan test ping maka setiap jaringan lokal sudah bisa reply. Dan berarti konfigurasi untuk OSPF Backbone (Area 0) telah selesai.




Contoh Cara Setting OSPF Di MikroTik
Dibawah ini adalah contoh cara setting OSPF single-area di MikroTik. OSPF adalah routing protocol jenis link state yang dengan cepat mendeteksi perubahan dan mejadikan routing kembali konvergen dalam waktu singkat dengan sedikit pertukaran data. OSPF menggunakan konsep area dengan routing domain OSPF. Area memisahkan network menjadi lebih kecil untuk mengurangi jumlah trafik protokol yang melalui network. Metric OSPF berdasarkan bandwith dari port. OSPF memilih jalur yang mempunyai bandwith paling besar.

Kita anggap kita punya topologi sebagai berikut.










Contoh jaringan diatas terdiri dari 3 router yang terhubung bersama dengan network 10.10.1.0/24 dan masing-masing router mempunyai 1 jaringan LAN. Dan mempunyai 1 gateway ke internet pada MikroTik R1. Contoh setting OSPF di MikroTik ini di konfigurasi dengan IP address :


[adam@MikroTikR1]/ip address add address=10.10.1.1/30 interface=ether1
[adam@MikroTikR1]/ip address add address=10.10.1.5/30 interface=ether2
[adam@MikroTikR1]/ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether3
[adam@MikroTikR1]/ip address add address=172.22.0.2/30 interface=ether4


[adam@MikroTikR2]/ip address add address=10.10.1.6/30 interface=ether1
[adam@MikroTikR2]/ip address add address=10.10.1.9/30 interface=ether2
[adam@MikroTikR2]/ip address add address=192.168.2.1/30 interface=ether3


[adam@MikroTikR3]/ip address add address=10.10.1.2 /30 interface=ether1
[adam@MikroTikR3]/ip address add address=10.10.1.10/30 interface=ether2
[adam@MikroTikR3]/ip address add address=192.168.3.0/24 interface=ether3

Ada tiga elemen dasar konfigurasi OSPF di MikroTik :

§  Mengaktifkan OSPF instance
§  Konfigurasi OSPF area
§  Konfigurasi OSPF network


Mengaktifkan OSPF instance di MikroTik

OSPF instance dapat dikonfigurasi di menu
 /Routing OSPF. Untuk advanced setup OSPF, memungkinkan untuk menjalankan beberapa OSPF instance. Dalam contoh ini saya menggunakan Default instance.

Dalam default instance
 router-id 0.0.0.0, dalam arti router akan menggunakan salah satu IP address router sebagai router-id. Setiap router OSPF harus menggunakan identitas (ID) sebagai pengenal satu sama lain. ID juga digunakan sebagai penunjuk dari mana sebuah LSA berasal. Jika tidak dikonfigurasikan, maka router OSPF akan mengambil IP Address dari salah satu interfacenya yang aktif untuk dijadikan Router ID. Dan bila terdapat beberapa IP Address, maka IP Address tertinggi yang akan dipilih.

Dalam beberapa kasus di rekomendasikan untuk membuat Loopback IP Address sebagai router-id. Loopback IP Address adalah virtual, IP tersebut bisa digunakan untuk identitas router dalam jaringan. Interface Loopback merupakan interface yang tidak pernah berada dalam posisi “down”, sehingga IP Address pada interface ini sangat cocok untuk dijadikan Router ID.

Konfigurasi Loopback Interface :


[adam@MikroTikR1] /interface bridge add name=loopback
[adam@MikroTikR1] /ip address add address=10.255.255.1/32 interface=loopback
[adam@MikroTikR1] /routing ospf instance set 0 router-id=10.255.255.1 distribute-default=always-as-type-1

Karena R1 mempunyai jalur gateway ke internet jadi saya menambahkan option
 distribute-default=always-as-type-1. OSPF juga dapat digunakan untuk menyebarkan (redistribute) konfigurasi statik routing yang ada pada sebuah router. Sehingga entry static routing tersebut akan diketahui oleh router OSPF lainnya. Redistribute ini umumnya diterapkan pada router OSPF yang terhubung ke jaringan luar (outside network), misalnya pada R1 berfungsi sebagai gateway ke Internet.



[adam@MikroTikR2] /interface bridge add name=loopback
[adam@MikroTikR2] /ip address add address=10.255.255.2/32 interface=loopback
[adam@MikroTikR2] /routing ospf instance set 0 router-id=10.255.255.2


[adam@MikroTikR3] /interface bridge add name=loopback
[adam@MikroTikR3] /ip address add address=10.255.255.3/32 interface=loopback
[adam@MikroTikR3] /routing ospf instance set 0 router-id=10.255.255.3


Konfigurasi OSPF area di MikroTik

Langkah berikutnya adalah untuk mengkonfigurasi OSPF Are. Backbone Area secara default sudah ada di MikroTik dan konfigurasi tambahan tidak diperlukan.  ID Backbone Area adalah 0.0.0.0 (selalu zero/nol).

Karena ada beberapa network menggunakan IP 10.10.1.0/30, 10.10.1.4/30, 10.10.1.8/30, di contoh ini saya hanya menggunakan network 10.10.1.0/24. Daripada setting satu-satu di setiap router.

Di R1 :


[adam@MikroTikR1] /routing ospf network add network=192.168.1.1/24 area=backbone
[adam@MikroTikR1] /routing ospf network add network=172.22.0.2/30 area=backbone
[adam@MikroTikR1] /routing ospf network add network=10.10.1.0/24 area=backbone

Di R2 :


[adam@MikroTikR2] /routing ospf network add network=192.168.2.1/24 area=backbone
[adam@MikroTikR2] /routing ospf network add network=10.10.1.0/24 area=backbone

Di R3 :


[adam@MikroTikR3] /routing ospf network add network=192.168.3.0/24 area=backbone
[adam@MikroTikR3] /routing ospf network add network=10.10.1.0/24 area=backbone

Sekarang Anda pastikan Settingan OSPF di MikroTik Anda berfungsi dengan baik.

Cek tetangga OSPF Anda,  berstatus DR (Designated Router) dan BDR (Backup Designated Router, yang bertugas sebagai cadangan dari DR). Router yang memiliki Router ID tertinggi akan menjadi DR, kemudian disusul oleh Router ID terendah berikutnya yang akan menjadi BDR.


[adam@MikroTikR1] /routing ospf neighbor print>

Pastikan ada route OSPF di masing-masing router (DAo)

  

Pertama kita buat dulu sebuah jaringan , seperti gambar dibawah.....



Selanjutnya..
berikan IP Address pada setiap PC.. 1. PC 1 dengan nama "PC0"..



2. PC 2 dengan nama "PC 2"..




3. PC 3 dengan nama "PC 3"..




Tahap selanjutnya berikan IP Address pada setiap router . Contoh sebagai berikut : 


Pemberian IP Address di Router 1

     --- System Configuration Dialog ---


Continue with configuration dialog? [yes/no]: no



Press RETURN to get started!




Router>enable

Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.18.8.1 255.255.0.0
Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up


Router(config-if)#exit

Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.8.1 255.255.255.0
Router(config-if)#band 125
Router(config-if)#cl ra 125000
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down

Router(config-if)#exit

Konfigurasi EIGRP pada Router 1,


Router(config)#router ospf 4

Router(config)#router-id 2.2.2.2
Router(config-router)#net 172.18.8.0 0.0.255.255 area 0 
Router(config-router)#net 192.168.8.0 0.0.0.255 area  0
Router(config-router)#log-adjacency
Router(config-router)#end
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
wr
Building configuration...
[OK]
Router#


Pemberian IP Address di Router 2 

  --- System Configuration Dialog ---


Continue with configuration dialog? [yes/no]: no



Press RETURN to get started!




Router>enable

Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.19.9.1 255.255.0.0
Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up


Router(config-if)#exit

Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.8.2 255.255.255.0
Router(config-if)#band 125
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down

Router(config-if)#exit 

Router(config-if)#exit

Router(config)#int se3/0
Router(config-if)#ip add 18.8.8.1 255.0.0.0
Router(config-if)#band 125
Router(config-if)#cl ra 125000
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down

Router(config-if)#exit  

Konfigurasi OSPF pada Router 2,


Router(config)#router ospf 4

Router(config-router)#net 172.19.9.1 0.0.255.255 area  0
Router(config-router)#net 192.168.8.0 0.0.0.255 area  0
Router(config-router)#net 18.8.8.0 0.255.255.255 area  1
Router(config-router)#log-adjacency
Router(config-router)#end
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
wr
Building configuration...
[OK]
Router#


Pemberian IP Address di Router 3

     --- System Configuration Dialog ---


Continue with configuration dialog? [yes/no]: no



Press RETURN to get started!




Router>enable

Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.0.0
Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up


Router(config-if)#exit

Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip add 18.8.8.2 255.0.0.0
Router(config-if)#band 125
Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down

Router(config-if)#exit



Konfigurasi OSPF pada Router 3,


Router(config)#router ospf 4

Router(config)#router-id 4.4.4.4
Router(config-router)#net 172.16.10.0 0.0.255.255 area 1
Router(config-router)#net 18.8.8.0 0.255.255.255 area 1
Router(config-router)#log-adjacency
Router(config-router)#end
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
wr
Building configuration...
[OK]
Router#



Setelah dikonfigurasi, coba di ping antara PC0 , PC1 dan PC2..